Proteksi Katodik

Proteksi Katodik Adalah? Jenis, Keuntungan dan Kekurangan

Apa Itu Proteksi Katodik

Proteksi Katodik adalah sebuah teknik elektrokimia yang digunakan untuk melindungi suatu permukaan logam dari korosi. Korosi adalah suatu proses alamiah yang dapat merusak logam dan biasanya dihasilkan oleh reaksi kimia atau elektrokimia dengan lingkungannya. Dalam korosi, logam berubah menjadi bentuk oksida, hidroksida, atau sulfida yang lebih stabil.

Pada prinsipnya, korosi logam terjadi ketika logam bertindak sebagai anoda, atau elektroda positif, dalam sel elektrokimia. Logam ini melepaskan elektron dan berubah menjadi ion positif, yang kemudian bereaksi dengan materi lain di lingkungan untuk membentuk produk korosi.

Di sinilah proteksi katodik berperan. Dalam teknik ini, logam yang ingin dilindungi diubah menjadi katode, atau elektroda negatif, dalam sel elektrokimia. Dengan cara ini, logam tidak lagi melepaskan elektron dan oleh karena itu tidak berkarat. Sebaliknya, anoda, atau elektroda positif, adalah logam (atau bahan lain) yang secara sukarela melepaskan elektron dan mengalami korosi. Dalam proteksi katodik, anoda ini biasanya disebut “anoda korban” karena mereka ‘berkorban’ untuk melindungi katode.

Proteksi katodik biasanya digunakan untuk melindungi baja, sistem perpipaan, tangki, tiang pancang, anjungan lepas pantai, kapal dan casing sumur minyak onshore. Teknik ini sangat penting dalam banyak industri, termasuk minyak dan gas, maritim, dan konstruksi, karena dapat menghemat biaya yang besar yang mungkin timbul dari kerusakan dan kegagalan peralatan akibat korosi.

Jenis-Jenis Sistem Proteksi Katodik

Sistem proteksi katodik atau Cathodik  merupakan sebuah strategi pengendalian korosi yang dirancang untuk melindungi berbagai jenis struktur logam. Ada dua jenis utama sistem proteksi katodik yang digunakan secara umum, yaitu proteksi katodik galvanik dan proteksi katodik terimpressed.

  1. Sacrificial Anode System:

    Sistem anoda korban, atau sacrificial anode system, adalah salah satu jenis proteksi katodik yang paling umum digunakan melibatkan penggunaan anoda korban yang terbuat dari logam yang lebih ‘aktif’ dalam lingkungan elektrokimia daripada logam yang ingin kita lindungi. Logam-logam seperti seng, magnesium, dan aluminium biasanya digunakan sebagai anoda korban karena mereka memiliki potensial elektrokimia yang lebih negatif dibandingkan baja. Dalam sistem ini, anoda korban akan mengorbankan diri melalui proses oksidasi dan melindungi struktur logam yang bertindak sebagai katode.

    Ilustrasi CP SACP
    Ilustrasi CP SACP img from NACE

    Cara Kerja Sistem Anoda Korban

    Dalam sistem ini, anoda korban dihubungkan secara elektris ke logam yang ingin dilindungi, biasanya dengan kabel tembaga. Anoda korban, yang biasanya terbuat dari logam seperti seng, magnesium, atau aluminium, memiliki potensial elektrokimia yang lebih negatif dibandingkan dengan logam yang dilindungi, seperti baja.

    Saat anoda dan logam yang dilindungi dihubungkan dan terkena lingkungan konduktif (seperti air atau tanah), terbentuklah sirkuit listrik. Arus listrik mengalir dari anoda (yang mengalami korosi) ke logam yang dilindungi (yang berfungsi sebagai katode). Dengan kata lain, anoda ‘berkorban’ dirinya untuk melindungi logam lainnya dari korosi.

    Keuntungan dan Kekurangan Sistem Anoda Korban

    Keuntungan dari sistem anoda korban adalah sifatnya yang pasif; artinya, mereka tidak memerlukan sumber daya listrik eksternal untuk bekerja. Ini menjadikannya ideal untuk melindungi struktur kecil dan terisolasi, seperti tangki penyimpanan bawah tanah, pipa-pipa kecil, dan bagian-bagian kapal.

    Namun, sistem ini memiliki beberapa kekurangan. Anoda korban cenderung habis seiring waktu dan harus diganti secara berkala. Selain itu, mereka mungkin tidak menghasilkan cukup arus untuk melindungi struktur yang sangat besar atau yang berada dalam lingkungan dengan resistivitas tinggi. Untuk aplikasi seperti itu, sistem proteksi katodik terimpressed mungkin lebih sesuai.

  2. Proteksi Katodik Terimpressed (Impressed Current Cathodic Protection / ICCP):

    Dalam sistem proteksi katodik terimpressed, sumber daya listrik eksternal digunakan untuk memasok arus searah ke anoda yang biasanya terbuat dari logam seperti titanium atau ferrosilicon, yang dilapisi dengan logam mulia atau oksida logam mulia. Anoda ini biasanya lebih tahan lama dan tidak ‘berkorban’ seperti dalam sistem galvanik. Sumber daya eksternal ini menciptakan potensial yang cukup untuk menjadikan struktur logam sebagai katode, sehingga melindunginya dari korosi.

    ilustrasi CP ICCP
    ilustrasi CP ICCP img frm NACE

    Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) adalah sistem proteksi katodik yang menggunakan sumber daya listrik eksternal untuk memberikan arus yang cukup untuk melindungi struktur logam dari korosi. Meskipun sistem ini lebih kompleks dibandingkan dengan sistem anoda korban, ICCP menawarkan beberapa keuntungan penting, terutama untuk struktur besar dan dalam lingkungan dengan resistivitas tinggi.

    Cara Kerja Sistem ICCP

    Dalam sistem ICCP, sumber listrik eksternal (biasanya dikenal sebagai rectifier) digunakan untuk memasok arus searah ke anoda. Anoda dalam sistem ini biasanya terbuat dari logam yang tahan lama, seperti titanium atau ferrosilicon, yang mungkin dilapisi dengan logam mulia atau oksida logam mulia. Anoda ini lebih tahan lama dan tidak ‘berkorban’ seperti anoda dalam sistem galvanik.

    Ketika rectifier dihidupkan, itu menciptakan potensial yang cukup untuk menjadikan struktur logam yang ingin dilindungi sebagai katode. Ini berarti bahwa logam tidak lagi melepaskan elektron dan oleh karena itu tidak berkarat. Sebaliknya, anoda menghasilkan arus yang cukup untuk melindungi seluruh struktur.

    Keuntungan dan Kekurangan Sistem ICCP

    Keuntungan utama dari sistem ICCP adalah bahwa mereka dapat digunakan untuk melindungi struktur yang sangat besar, seperti anjungan lepas pantai, jembatan besar, dan pipa minyak panjang. Sistem ini juga dapat disesuaikan untuk memberikan proteksi yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan spesifik struktur tersebut.

    Namun, sistem ICCP memerlukan pemantauan dan pemeliharaan yang lebih hati-hati dibandingkan dengan sistem anoda korban. Mereka memerlukan sumber daya listrik untuk beroperasi, dan komponen-komponen seperti rectifier dan anoda mungkin perlu diganti dari waktu ke waktu.

Baca Juga  Apa itu KVA? Panduan Lengkap Mengenai Konsep dan Penggunaan KVA
Baca Juga  Brass Adalah: Sejarah, Komposisi, Kegunaan dan Perbedaan dengan Bronze juga Copper

Kesimpulan: Perlindungan Katodik, Solusi Efektif Melawan Korosi

Proteksi katodik merupakan teknologi yang sangat penting dalam usaha menghambat  korosi pada berbagai struktur logam. Dengan menjadikan logam tersebut sebagai katode dalam sel elektrokimia, proses korosi bisa dicegah dan umur pakai struktur dapat diperpanjang.

Baca Juga  Weigh in Motion: Teknologi Canggih untuk Mengukur Bobot Kendaraan

Ada dua jenis utama proteksi katodik, yaitu proteksi katodik galvanik atau sistem anoda korban, dan proteksi katodik terimpressed (ICCP). Keduanya memiliki prinsip kerja, keuntungan, dan kekurangan yang berbeda, namun secara umum keduanya dapat bekerja efektif dalam situasi yang tepat.

Sistem anoda korban, yang melibatkan penggunaan logam yang lebih mudah mengalami korosi untuk melindungi logam lain, adalah cara sederhana dan biaya-efektif untuk melindungi struktur kecil dan terisolasi. Sementara itu, ICCP, yang menggunakan sumber daya listrik eksternal untuk mengendalikan arus protektif, ideal untuk struktur besar dan dalam lingkungan dengan resistivitas tinggi.

Pilihan antara kedua jenis sistem proteksi katodik ini tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis dan ukuran struktur yang perlu dilindungi, lingkungan sekitarnya, dan pertimbangan biaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *