Most Probable Number (MPN)

Most Probable Number (MPN)? Sejarah dan Prinsip

Apa Itu Most Probable Number (MPN)?

Most Probable Number atau MPN adalah sebuah metode statistik yang digunakan dalam mikrobiologi untuk mengestimasi jumlah bakteri yang ada dalam sebuah sampel. Metode ini menjadi sangat penting terutama dalam konteks pengujian kualitas air, di mana keberadaan bakteri tertentu, seperti bakteri Coliform dan E. coli, dapat menandakan adanya kontaminasi feses yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia.

MPN bekerja dengan mengeksploitasi prinsip bahwa bakteri tertentu akan tumbuh dan berkembang biak dalam kondisi dan medium tertentu. Dalam hal ini, sampel air ditempatkan dalam serangkaian tabung yang berisi medium pertumbuhan bakteri, dan pengamatan dilakukan untuk melihat apakah bakteri tumbuh dalam medium tersebut.

Jika bakteri ada dalam sampel, mereka akan tumbuh dan mengubah sifat medium tersebut. Contohnya, dalam kasus bakteri Coliform dan E. coli, medium pertumbuhan biasanya berisi laktosa. Ketika bakteri ini tumbuh dan memfermentasi laktosa, mereka menghasilkan gas yang dapat dideteksi dalam tabung Durham yang ditempatkan dalam tabung medium. Kekeruhan dalam medium dan pembentukan gelembung gas dalam tabung Durham menunjukkan bahwa sampel air mengandung bakteri yang diuji.

Namun, apa yang membuat metode MPN unik adalah bagaimana ia menggunakan prinsip-prinsip statistik untuk mengestimasi jumlah bakteri dalam sampel. Dengan mengetahui jumlah tabung yang menunjukkan pertumbuhan bakteri, dan jumlah total tabung yang digunakan, kita dapat membuat perkiraan tentang jumlah bakteri dalam sampel asli. Sehingga, metode MPN bukan hanya mengidentifikasi keberadaan bakteri, tetapi juga memberikan perkiraan jumlahnya.

Sejarah dan Prinsip dari Metode MPN

Most Probable Number (MPN) bukanlah suatu konsep baru dalam bidang mikrobiologi. Metode ini telah digunakan sejak awal abad ke-20 sebagai cara untuk memperkirakan jumlah mikroorganisme dalam berbagai jenis sampel, mulai dari air minum hingga produk makanan. MPN dipilih sebagai teknik utama dalam banyak situasi ini karena keakuratannya dalam memperkirakan jumlah bakteri dan fleksibilitasnya dalam berbagai aplikasi.

MPN muncul sebagai alternatif dari metode penghitungan koloni, yang pada waktu itu merupakan standar emas untuk pengujian mikrobiologis. Metode penghitungan koloni, sementara akurat, dapat menjadi sangat memakan waktu dan sumber daya jika digunakan untuk mengevaluasi jumlah bakteri dalam sampel berukuran besar. MPN, di sisi lain, memberikan cara yang efisien dan efektif untuk memperkirakan jumlah mikroorganisme dalam sampel tanpa harus menghitung setiap individu.

Prinsip utama dari metode MPN berakar dalam statistik dan teori probabilitas. Dalam MPN, sampel diencerkan dan ditempatkan dalam serangkaian tabung yang mengandung medium pertumbuhan yang cocok. Jika bakteri hadir dalam sampel, mereka akan tumbuh dalam medium tersebut, yang dapat dideteksi melalui perubahan fisik, seperti pembentukan gelembung gas atau kekeruhan.

Setelah pengamatan ini, analisis statistik dilakukan untuk memperkirakan jumlah bakteri dalam sampel asli berdasarkan persentase tabung yang menunjukkan pertumbuhan. Prinsip ini berarti bahwa MPN tidak memberikan jumlah pasti, tetapi perkiraan statistik tentang jumlah bakteri yang paling mungkin ada dalam sampel, berdasarkan hasil yang diamati. Dengan demikian, metode MPN menjadi metode yang handal untuk mendeteksi dan memperkirakan keberadaan bakteri dalam berbagai sampel dengan cara yang efisien dan akurat.

Bakteri Coliform

Bakteri Coliform adalah sekelompok bakteri yang umumnya digunakan sebagai indikator kualitas air dan kebersihan makanan. Mereka termasuk dalam famili Enterobacteriaceae dan terdiri dari beberapa genus seperti Escherichia, Klebsiella, dan Enterobacter.

Meski sebagian besar bakteri Coliform tidak berbahaya, beberapa anggota dari grup ini, seperti E. coli tertentu, bisa menjadi patogen dan menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, mulai dari gangguan pencernaan hingga infeksi yang serius. Mereka juga menunjukkan kemungkinan adanya patogen lain yang lebih berbahaya dalam air atau makanan, seperti virus atau parasit, yang masuk melalui jalur yang sama seperti bakteri Coliform.

Bakteri Coliform dapat ditemukan di tanah, air permukaan, dan lingkungan lain yang dipengaruhi oleh hewan berdarah panas. Mereka dapat tumbuh di berbagai suhu dan kondisi, membuat mereka ideal sebagai indikator kontaminasi.

Peran Bakteri Coliform dalam MPN

Dalam konteks metode Most Probable Number (MPN), bakteri Coliform memiliki peran penting. Mereka digunakan sebagai indikator utama dalam pengujian air, dan keberadaan serta jumlah mereka sering kali dikaitkan dengan kualitas air dan potensi kontaminasi. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang peran bakteri Coliform dalam metode MPN.

1. Indikator Kontaminasi Feses: Bakteri Coliform, terutama E. coli, ditemukan dalam saluran pencernaan hewan berdarah panas dan manusia. Kehadiran mereka dalam sampel air menunjukkan kemungkinan kontaminasi feses, yang bisa menjadi masalah kesehatan masyarakat. Bakteri Coliform dapat membawa penyakit dan mereka juga menunjukkan kemungkinan adanya patogen lain yang lebih berbahaya dalam air.

Baca Juga  Tipe Sambungan Pengelasan: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan Masing masing

2. Menunjukkan Efektivitas Perlakuan Air: Bakteri Coliform juga digunakan untuk menilai efektivitas sistem perlakuan air. Jika jumlah bakteri Coliform berkurang setelah perlakuan, ini menunjukkan bahwa proses perlakuan berfungsi dengan baik. Sebaliknya, jika jumlah bakteri Coliform tidak berkurang atau bahkan bertambah, ini menunjukkan bahwa proses perlakuan mungkin tidak efektif.

3. Mengukur Kualitas Air: Mengukur jumlah bakteri Coliform dalam air melalui metode MPN memberikan gambaran tentang kualitas air secara keseluruhan. Air yang memiliki jumlah bakteri Coliform tinggi dapat dianggap kurang aman untuk digunakan, sedangkan air dengan jumlah bakteri Coliform rendah cenderung memiliki kualitas yang lebih baik.

4. Praktis dan Efisien: Penggunaan bakteri Coliform dalam metode MPN juga cukup praktis dan efisien. Dalam metode ini, sampel air ditempatkan dalam serangkaian tabung yang mengandung medium pertumbuhan bakteri. Bakteri Coliform, jika ada, akan memfermentasi laktosa dalam medium dan menghasilkan gas. Gas ini dapat terdeteksi dalam tabung Durham, dan jumlah tabung yang menunjukkan pembentukan gas dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri Coliform dalam sampel.

Dengan demikian, bakteri Coliform memiliki peran penting dalam metode MPN dan pengujian kualitas air secara umum. Mereka menawarkan cara yang efektif dan efisien untuk memantau dan menilai kualitas air dan potensi kontaminasi.

Interpretasi Hasil Metode Most Probable Number

Hasil pengujian Most Probable Number (MPN) memberikan perkiraan jumlah bakteri yang paling mungkin ada dalam sampel berdasarkan respon yang diamati dalam serangkaian tabung. Setelah sampel telah diinkubasi dan tabung diamati untuk tanda-tanda pertumbuhan bakteri, data tersebut kemudian dianalisis untuk memperkirakan jumlah bakteri.

Berikut adalah langkah-langkah yang biasanya diikuti untuk menginterpretasikan hasil metode MPN:

1. Pengamatan Tabung: Awalnya, setiap tabung dalam serangkaian tabung yang diuji diamati untuk tanda-tanda pertumbuhan bakteri. Ini biasanya dilakukan dengan mencari adanya kekeruhan dalam medium dan gelembung gas dalam tabung Durham, yang menunjukkan bahwa bakteri telah memfermentasi laktosa dan menghasilkan gas.

2. Penghitungan Tabung Positif: Kemudian, jumlah tabung yang menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan bakteri dihitung. Ini memberikan jumlah “positif” yang digunakan dalam analisis berikutnya.

Baca Juga  Apa Itu Velocity? Definisi dan Perbedaan Dengan Kecepatan

3. Analisis Statistik: Hasil pengamatan dan penghitungan kemudian dimasukkan ke dalam tabel MPN khusus, yang berdasarkan statistik dan teori probabilitas, untuk memperkirakan jumlah bakteri yang paling mungkin ada dalam sampel asli. Tabel ini dirancang sedemikian rupa untuk menghubungkan jumlah tabung positif dan total tabung yang digunakan dengan perkiraan jumlah bakteri.

4. Penyajian Hasil: Hasil analisis ini biasanya dinyatakan sebagai MPN per volume sampel yang diuji (misalnya, MPN per 100 mL untuk sampel air). Ini memberikan perkiraan yang dapat dibandingkan tentang tingkat kontaminasi bakteri dalam sampel.

Penting untuk diingat bahwa MPN adalah perkiraan dan memiliki tingkat ketidakpastian tertentu. Meskipun demikian, metode MPN adalah alat yang sangat berharga dalam pengujian mikrobiologi dan memberikan cara yang efektif dan efisien untuk memperkirakan jumlah bakteri dalam sampel.

Standar Mutu Air Minimum untuk Kebutuhan Rumah Tangga

Standar mutu air untuk kebutuhan rumah tangga sangat penting dalam melindungi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia, standar ini ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

Menurut peraturan ini, air yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga harus memenuhi berbagai persyaratan kualitas, termasuk jumlah bakteri yang diperbolehkan. Untuk bakteri Coliform, peraturan ini menetapkan batas maksimum kurang dari 1 Colony Forming Unit (CFU) per 100 ml air.

Maka, metode Most Probable Number (MPN) menjadi penting dalam konteks ini. Metode ini digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri Coliform dalam sampel air dan memastikan bahwa jumlah tersebut tetap berada di bawah standar yang ditetapkan.

Peraturan dan standar ini memastikan bahwa air yang digunakan untuk konsumsi dan kebutuhan rumah tangga lainnya aman dan bebas dari kontaminasi bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemasok air dan otoritas kesehatan masyarakat untuk melakukan pengujian kualitas air secara rutin dan memastikan bahwa standar ini dipenuhi.

1 comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *